Rabu, 11 Desember 2013

Pengobatan Isotretinoin Untuk Terbebas Dari Masalah Jerawat Kistik

Pengobatan Isotretinoin Untuk Terbebas Dari Masalah Jerawat Kistik
Isotretinoin telah lama digunakan dan terbukti berhasil mengobati jerawat kistik. Namun, hubungan antara efektivitas dan dampak psikososial kepada pasien belum sepenuhnya dijelaskan. Jerawat Kistik mempengaruhi orang-orang dari kelompok usia yang berbeda dan bisa menyebabkan rendah diri, kesadaran diri dan kecanggungan sosial.

Para ilmuwan dari Departemen Dermatologi, Rumah Sakit AlcaƱiz di Spanyol telah melakukan penelitian pada 346 pasien dengan jerawat kistik moderat. Subyek diobati dengan isotretinoin or@l dan setelah 30 minggu, efek pengobatan pada tingkat kecemasan, depresi dan kualitas hidup berhasil ditentukan.

"Studi ini telah difokuskan pada penilaian efektivitas pengobatan isotretinoin or@l dan dampaknya terhadap kesehatan umum, Kualitas Hidup dan fungsi psikologis pasien dengan jerawat", menurut penulis utama.

Jerawat bisa disebabkan oleh sejumlah faktor dan meskipun hal ini sudah menjadi hal yang lazim pada usia remaja, tidak ada diskriminasi yang berkaitan dengan usia. Jerawat tidak hanya menghasilkan noda buruk tetapi juga luka emosional. Profesional kesehatan biasanya mengabaikan hal ini sebagai bagian dari pengobatan jerawat kistik.

Isotretinoin or@l adalah pengobatan pilihan ketika jerawat pasien tidak merespon antibiotik oral dan metode pengobatan biasa lainnya. Telah ditemukan bahwa isotretinoin bisa mengurangi produksi sebum hingga 90 %.

Dalam studi tersebut, para penulis yang dipimpin oleh Servando E. Marron menemukan bahwa pengobatan jerawat yang efektif menyebabkan berkurangnya tingkat kecemasan, peningkatan kualitas hidup dan penurunan gejala klinis. Perbedaan statistik yang signifikan ditemukan pada kualitas subyek hidup, kecemasan, kepuasan pasien dan tingkat depresi pra dan pasca perawatan.

Para penulis berpendapat bahwa studi harus lebih sering dilakukan untuk memperjelas hubungan antara pengobatan isotretinoin dan dampak psikososial pada individu. Mereka menambahkan bahwa pasien jerawat harus diuji terhadap kecenderungan bunuh diri dan depresi sebelum pengobatan.

Penelitian ini hanya ditujukan untuk menunjukkan bahwa pengobatan jerawat yang tepat bisa membantu pasien mengatasi rasa malu dan terisolasi secara sosial yang mereka alami terhadap jerawat yang parah. Remaja yang paling rentan terhadap masalah ini karena tekanan teman sebaya dan kebutuhan untuk belongingness sosial. Kecenderungan bunuh diri dan depresi yang lebih tinggi dalam kelompok usia ini dan profesional kesehatan sekarang harus mempertimbangkan kondisi psikologis pasien mereka yang menderita jerawat.

Namun tetap ada peringatan dari para ilmuwan meskipun isotretinoin harus ditangani dengan benar dan pengobatan harus diberikan dalam dosis yang tepat karena bersifat teratogenik yang berarti bisa mengganggu perkembangan janin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar